7/04/2016

Aji panurat dan Aji pamasa episode 2

Aji panurat dan Aji pamasa episode 2
Setelah Aji pamasa beserta iringannya sampai dekat dusun raja usman maka aji pamasa pun memrintahkan orang-orangnya supaya berhenti, mereka berhenti dan beristirahat disebuah tempat yg kira-kira tidak jauh dengan kampung yg mereka tuju, Aji pamasa pun pergi mandi dan membersihkan seluruh badannya, kemudian ia mengenakan baju dan pakian yg bagus dan mahal, di pinggangnya disisipkan sebilah keris yg indah, sedang dikepalanya ia mengenakan destar yg sangat indah batiknya, ia harus kelihatan gagah dihadapan calon mertua dan calon istrinya,

setelah ia berpakian lengkap dan tidak ada satupun yg dilupakan maka diperintahkanlah orang-orangnya untuk melepas tembakan kehormatan, maka orang-orang di kampung raja Usman pun pada bingung mendengar tembakan yg sekonyong-konyong itu. Mereka mengira bahwa hendak ada pasukan musuh yg akan menyerang kampung mereka,





Maka diutuslah raja Usman beberapa orang untuk menanyakan apakah gerangan magsud kedatangan Aji pamasa, Aji pamasa pun menjawab dengan tegas "kami datang kemari hendak meminang anak perempuan dari Raja Usman."

Para utusan yg tadinya sudah pada cemas dan ketakutan kalau-kalau kedatangan Aji pamasa dan para pengiringnya yg bersenjata lengkap itu suatu ancaman peperangan, tiba-tiba saja menjadi gembira mendengat perkataan pemuda yg gagah perkasa itu, mereka pun mengarak Aji pamasa masuk ke kampung Raja usman,

Setelah Aji pamasa tiba dihadapan Raja Usman, maka ia pun menyatakan magsud kedatangannya, yakni hendak meminak anak dari raja Usman, maka kedua belah pihak pun mernuruti adat yg telah di lazimkan duduk merundingkan soal maskawin, setelah mencapai kesepakatan maka di tentukanlah tanggal terbaik untuk melangsungkan pernikahan mereka,

Kemudian Aji pamasa memberikan sebuah pudun-pudun kepada Raja usman yakni seutas tali yg bersimpul 7 buah, tiap-tiap hari harus dilepaskan sebuah simpul dari tali itu, dengan demikian maka kedua belah pihak tidak akan lupa kepada janji yg telah dibuatnya, setelah berjanji bahwa ia akan kembali ke kampung mamaknya itu pada hari yg telah ditetapkan, maka Aji pamasa pun kembali pulang ke kampung halamanya bersama iringannya,

Enam hari sudah berlalu sejak Aji pamasa kembali dari kampung calon mertuanya Raja Usman. Keesokan harinya ia kembali berangkat ke kampung calon mertuanya hendak menikahi anak raja Usman, berangkatlah Aji pamasa beserta iringannya menuju ke kampung Raja usman. Akan tetapi ditengah jalan Aji pamasa bertemu dengan orang yg mengaku utusan Raja usman utusan itu mengabarkan bahwa calon istrinya sudah meninggal dunia, utusan itu juga menyampaikan agar Aji pamasa beserta pengiringnya tidak usah meneruskan perjalanan dan menyuruh

Aji pamasa beserta para pengiringnya untuk kembali ke kampungnya, maka dengan hati yg sangat kecewa karena tidak tercapai magsudnya, pulanglah Aji pamasa beserta para pengiringnya kembali ke kampung asalnya.

Tidak lama kemudian Aji pamasa pun meninggalkan lagi kampungnya dan seperti semula di iringi oleh orang-orang sekampungnya untuk kembali ke kampung Raja usman hendak meminang kembali anak perempuan Raja usman yg lainnya sang Raja pun menyetujuinya, maka diadakanlah lagi perundingan untuk menentukan tanggal pernikahan, maka pulanglah

Aji pamasa kembali ke kampungnya,
Selang hari berlalu maka sudah pada saatnya Aji pamasa beserta rombongannya kembali ke kampung Raja Usman untuk memenuhi janjinya menikahi anaknya, belum lagi setenga perjalanan Aji pamasa beserta rombingannya kembali di temui orang yg mengaku utusan Raja Usman, utusan itu kembali mengabarkan bahwa anak perempuan Raja Usman yg hendak Aji pamasa nikahi sudah meninggal dunia, utusan itu jugamenyampaikan pesan Raja Usman agar Aji pamasa beserta rombonganya tidak usah meneruskan perjalanan dan agar mereka kembali ke kampung asalnya,

Setelah mendapat kemalangan dan kegagalan dua kali untuk menikahi anak perempuan Raja Usman maka Aji pamasa menjadi putus asa untuk mencoba yg ke tiga kalinya,,,,

<<<<<Kembali ke episode 1
Lanjut ke Episode ke 3>>>>


0 komentar