Aji pamasa menghadap ayahnga Raja somongga dan berkata, "paduka ayahanda sudah dua kali aku mencoba melaksanakan titah paduka ayahanda akan tetapi aku selalu gagal dan mengalami kemalangan calon istriku selalu meninggal dunia pada waktu aku akan pergi hendak menikahinya,
rupanya yg maha kuasa tidak menghendaki jikalau aku mendahului kakaku Aji panurat, oleh karna itu maka aku harap agar paduka ayahanda menitahkan kepada kaka Aji panurat pergi mencari gadis pilihannya untuk dipinang, rupanya yg maha kuasa memang tidak menghendaki seorang adik mendahului kakanya untuk menikah seperti yg diajarkan adat kita
Raja Somongga membenarkan perkataan anaknya yg bungsu itu dan Raja Somongga memerintahkan Aji panurat supaya menghadapnya. Setelah Aji panurat datang Raja somongga pun berkata kepadanya, "anaku Aji panurat setelah kau ketahui adikmu Aji pamasa sudah dua kali gagal melaksanakan titah dari Ayah untuk mencari calon istri, kedua calon istrinya meninggal sebelum melakukan pernikahan, mungkin benar apa yg adikmu katakan yg maha kuasa mungkin tidak menghendaki seorang adik mendahului kakaknya untuk menikah, oleh karna itu ayah memerintahkanmu untuk pergi mencari gadis pilihanmu untuk kau nikahi"
Aji panurat tidak dapat lagi membantah perintah ayahnya, maka ia pun pergi bersama rombongan untuk mencari calon istrinya,
Setelah mencari kemana-mana dan bertemu dengan gadis pilihannya Ternyata Aji panurat pun mengalami hal yg sama dengan adiknya Aji pamasa, setiap Aji panurat hendak menikahi calon istrinya dan calon istrinya selalu meninggal ketika hendak di nikahi, kejadian itu berlangsung hingga 2 kali kegagalan,
Hati Raja somongga pun menjadi sedih dengan apa yg menimpa kedua putranya itu, Raja tidak mengerti kenapa dua pemuada itu bisa mengalami nasib yg sama, dan mereka percaya bahwa kejadian yg mereka alami pasti ada sebabnya, oleh karna itu mereka pun memutuskan untuk meminta nasihat dan pertolongan kepada si-baso, yg akan menanyakan kepada sang dewata apakah gerangan sebabnya keluarga Raja somongga selal mengalami nasib sial di dalam perkawinannya, maka Aji pamasa pun mengundang boru peat namian dan gubo-gubo yg terkenal sakti dan bertuah Boru peat dan Gubo-gubo pun datang atas undangan anak Raja Somongga,
Menurut adat yg dilazimkan diadakanlah upacara ritual untuk mengundang roh para leluhur guna masuk ke dalam tubuh seseorang dan yg menjadi mediatornya sendiri adalah para petuah itu sendiri, setelah diadakan upacara dengan sedemikian rupa akhirnya ada roh yg masuk kedalam tubuh sang dukun, "Apakah sebabnya dan apakah magsud anda mengadakan upacara dan pesta ini?"
Di jawablah oleh Aji pamasa dan Aji panurat "kami ingin mendapatkan kepastian tentang nasib kami, katakanlah apakah gerangan kesalahan kami yg tidak tuhan sukai, sehingga kami selalu mendapatkan kemalangan, beri kami petunjukmu"
Dan sibaso itupun berkata lagi "siapkanlah sati-sati yakni sesajin yg terdiri dari sebutir telur ayam,sirih dan pinang muda, minyak dan bunga-bungaan yg harum"
Maka Aji panurat pun segera menyiapkan permintaan sang dukun dan di persembahkanlah sesajin itu dihadapan dukun tersebut setelah ia berkata "wahai Aji panurat dan Aji pamasa kalian harus menangkap burung yg dapat berbicara burung itulah yg akan melindungimu dari segala kemalangan dan yg akan membersihkanmu dari segala kesialan,"
"Baiklah jikalau itu yg harus kami lakukan segera akan kami cari burung itu"
"Kalian tak usah kawatir wahai anak-anak Somongga, kalian akan mendapatkan burung itu kelak, akan tetapi sebelum kalian akan pendapatkan burung yg bertuah tersebut, terlebih dahulu kalian akan mendapatkan cobaan dan penderitaan, karena segala kebahagian harus didahului dengan pengorbanan" Setelah berkata demikian maka sang roh leluhur pun pamitan kembali ke alamnya maka dukun wanita itupun kembali pulih dari kesurupannya,
<<<<<Kembali ke episode 2
Lanjut ke Episode ke 4>>>>
7/08/2016
Aji panurat dan Aji pamasa episode 3
Share this
Related Articles :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar
Post a Comment