7/04/2016

Cerita Aji Panurat dan Aji Pamasa episode 1

Cerita Aji Panurat dan Aji Pamasa
Cerita dari Toba





menurut turi-turian cerita yg dibawakan dengan berlagu, ada seorang raja bernama somongga, sri baginda mempunyai dua orang anak, kedua-duanya laki-laki yg sulung bernama Aji panurat dan yg bungsu Aji pamasa

suatu hari ketika kedua orang anaknya sudah cukup dewasa, berkatalah raja somongga kepada anaknya yg sulung, "Anaku Aji panurat! Ayah sudah tua dan engkau sudah besar, menurut pendapat ayah engkau sudah cukup dewasa untuk memilih seorang gadis yg akan menjadi istrimu, karena itu pergilah nak untuk mencari seorang gadis yg akan menjadi istrimu, jelajahilah seluruh alam ini, cari dan pilihlah seorang gadis yg engkau senangi, bawalah gadis pilihan hatimu kemari dan kami akan mengadakan pesta sebesar-besarnya."
"Mohon ampun Paduka Ayahanda," jawab Aji panurat dengan sedikit nada rendah, "Aku belum dapat memikirkan seorang gadis yg akan kujadikan istriku, sebaiknya biarkan adinda Aji pamasa yg memberikan contoh kepada saya,"

Raja somongga pun memerintahkan agar supaya anaknya yg bungsu menghadap kepadanya, dan tak lama datanglah Aji pamasa kehadapannya, "Anaku Aji pamasa! Aku telah tua dan engkau telah besar, umurmu sudah cukup dan menurut pendapat ayah engkau sudah cukup dewasa dan serta sudah sampai waktunya untuk menikah, karena itu ayah meminta engkau pergi untuk mencari calon istri,bagaimana menurutmu nak??,"
"Akan tetapi, wahai paduka Ayahanda," jawab Aji pamasa dengan takzimnya, "tidakah demikian aku menyalahi adat yg harus kita junjung tinggi? Bukankah adat kita melarang seorang adik mendahului kawin dari kakaknya? Ampunilah anakda, anakda tidak berani mendahului kakanda Aji pamurat, karena anakda tidak mau melanggar adat kita,"
"Tidak, anakku Aji pamasa" seru Raja

Somongga dengan takjubnya, di dalam hati sri baginda merasa bangga karena anaknya yg bungsu mengerti dan tahu menjunjung tinggi adat istiadatnya, kemudian sri baginda kembali berkata kepadanya, anaku sekali-kali tidak melanggar adat kita, ketahuilah bahwa ayah menitahkan perintah ini kepadamu dengan seijin dan persetujuan kakamu Aji pamurat.

Menurut adat kita seorang adik bisa lebih dulu menikah asal saja ia sudah dapat persetujuan dari kakaknya, jadi dalam hal ini anakda sama sekali tidak melanggar adat kita,"
Maka Aji pamasa pun berkata lagi dengan takzimnya "jikalau demikian halnya itu keinginan ayahanda baiklah titah ayahanda akan analda laksanakan dengan senang hati,"
Setelah berkata demikian maka Aji pamasa pun dengan segera membunyikan canang untuk mengukpulkan orang-orang sekampung. Mendengar canang dibunyikan, orang-orang pun berduyun-duyun mendatangi istana raja somongga untuk kengetahui apa yg terjadi di istana atau apakah kiranya yg akan di titahkan ole sri baginda kepada mereka, setelah orang-orang semuanya maka Aji pamasa pun berkata kepada mereka"hai kawan-kawan dan saudaraku sekampung, saya di titahkan oleh sri baginda untuk memilih seorang gadis yg akan kujadikan istriku, dan besok pagi kita akan berangkat ke kampung Habitsaran nimata ni ari, yakni ke kampung mamak kami yg bernama usman, kami hendak meminang anak perempuanya,

Penduduk kampung pun menjawab,  kami akan hadir besok pagi dan kami akan menyertai tuan untuk meminak gadis pilihan tuan itu,
Maka pada esok harinya pagi-pagi sekali orang-orang sudah bangun untuk menyiapkan bekal perjalanan.

Lanjut ke Episode 2>>>>>


0 komentar